kisah ainun dan habibie
Kisah cinta keduanya selama lebih dari 40 tahun menginspirasi banyak orang. Kisahnya bahkan diangkat ke layar lebar dengan judul Habibie & Ainun (2012).
Pertemuan keduanya dimulai sejak remaja atau saat Habibie menginjak usia 12 tahun. Habibie belajar banyak hal dari ayah Ainun, R. Mohammad Besari. Namun, saat itu bunga-bunga cinta belum bersemi.
Saat beranjak dewasa, baru lah Habibie menyadari bahwa Ainun adalah sosok perempuan yang cantik dan mengagumkan. Saat berkunjung ke rumah Ainun, Habibie berseloroh bahwa 'gula jawa' telah berubah menjadi 'gula pasir'. Frasa itu merupakan analogi yang digunakan Habibie untuk menggambarkan perubahan Ainun yang kian cantik.
Candaan itu ditampilkan apik dalam flm yang dibintangi oleh Reza Rahardian sebagai Habibie dan Bunga Citra Lestari sebagai Ainun.
Ainun, yang kala itu populer di kalangan laki-laki, melabuhkan hatinya pada Habibie. Dia pun resmi menjadi istri Habibie pada 12 Mei 1962. Dari pernikahan itu, keduanya dikaruniai dua orang putra, Ilham Akbar dan Thareq Kemal.
Susah senang dijalani bersama. Mulai dari saat Habibie menjalani studi di Jerman hingga mengemban tugas sebagai Presiden ke-3 RI.
Namun, romansa di antara keduanya harus dirundung duka saat Ainun didiagnosis mengidap kanker ovarium pada 24 Maret 2010. Tak kenal lelah, Habibie setiap mendampingi Ainun selama perawatan intensif di Munchen, Jerman.
Sayang, sembilan kali operasi dan empat operasi utama tak mampu menyelamatkan Ainun. Hampir dua bulan berselang, pada 22 Mei 2010, Ainun meninggal dunia.
Ainun pun dipulangkan ke Tanah Air pada 24 Mei 2010. Keesokan harinya, Ainun dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.
Sepeninggalan Ainun, Habibie sempat bertingkah layaknya bocah. Mengutip situs resmi Gramedia, dia menangis dan berteriak mencari-cari Ainun. Dia bahkan berjalan tanpa sepatu dan hanya mengenakan baju tidur.
Kala itu, tim dokter menyarankan agar Habibie rutin menulis catatan pribadi. Dari deadline yang ditentukan selama tiga bulan, catatan itu diselesaikan Habibie lebih cepat, dua bulan saja.
Usai berkutat dengan catatan pribadinya, kondisi Habibie pun kian membaik. Perlahan, dia ikhlas melepas kepergian Ainun.
Hari-hari dilewati Habibie dengan beragam kegiatan. Kunjungan ke berbagai kota, menerima tamu di kediaman pribadinya, hingga diundang sebagai pembicara dalam beberapa kesempatan. Satu hal yang nyaris tak pernah dia lewatkan: mengunjungi makam sang istri.
Mengutip berbagai sumber, Habibie punya jadwal rutin mengunjungi makam sang istri. Sekali dalam sepekan, Habibie pasti 'menengok' sang istri dan berdoa di dekatnya. Bunga di makam sang istri pun selalu diperbaharui dua kali dalam sepekan. Tak heran jika selalu ada bunga segar di sana.
Kini, Habibie tak akan lagi mengunjungi makam Ainun. Habibie meninggal dunia pada Rabu (11/9). Setelah sembilan tahun terpisah, Habibie akan kembali 'bersua' dengan sang istri tercinta dalam keabadian. Bak Romeo dan Juliet, Habibie dan Ainun juga tak akan lagi terpisahkan.
https://youtube.com/@man1tuban560?si=qjU9Qa5NkRDiMaSK
Komentar
Posting Komentar